Perhatikan gambar di atas, gambar
tersebut merupakan interpretasi geometris dari metode posisi palsu. Metode posisi
palsu merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengaproksimasi
akar dari suatu fungsi non linier. Metode ini merupakan salah satu alternatif
perbaikan metode bagi dua dimana metode ini dapat mempercepat kekonvergenan
metode bagi dua. Sama halnya dengan metode bagi dua, metode posisi palsu juga
diawali dengan memilih nilai titik awal, misalnya x1 dan x2,
dengan syarat nilai fungsi dari kedua nilai tersebut berbeda tanda. Hal ini
mengindikasikan bahwa akar berada diantara kedua nilai tersebut. Bila nilai awal
yang dipilih tidak memenuhi syarat tersebut maka harus dilakukan pemilihan
nilai awal yang lain. Dari nilai awal ini akan memberikan dua titik, yaitu (x1,f(x1)) dan (x2, f(x2)). Kedua
titik ini dihubungkan dengan garis lurus dan memotong sumbu x sebut x3, selanjutnya x3
ini disebut posisi palsu dari akar yang sebenernya. Hal ini yang
menjadi asal mula dari nama metode posisi palsu (False Position Method) atau dalam bahasa lainnya metode regula
falsi.
Langkah – langkah perhitungan dengan
metode posisi palsu adalah:
1.
Tentukan nilai x1 dan x2 dengan syarat f(x1)
x f(x2) < 0
2.
Tentukan nilai x3 dengan formula:
3.
Untuk pergantian
x1 dan x2 berikutnya ditentukan oleh
f(x1) x f(x3)
4.
Syarat pergantian
x1 dan x2 didasarkan pada panduan
berikut.
a)
Jika f(x1) x f(x3) <
0, maka x2 baru = x3
b)
Jika f(x1) x f(x3) >
0 maka x1 baru = x3
c)
Jika f(x1) x f(x3)= 0
maka proses berhenti dan akarnya x3
5.
Nilai tersebut
digunakan untuk menghitung f(x3)
yang kemudian digunakan lagi untuk interpolasi linier dengan nilai f(x1) dan f(x2) sedemikian sehingga
kedua nilai fungsi mempunyai tanda yang berbeda.
6.
Prosedur ini
dilakukan berulang sampai nilai f(x3) mendekati nol.
Video terkait materi ini dapat dilihat pada link di bawah ini.
No comments:
Post a Comment